Agroteknologi

Sejarah Program Studi Agroteknologi

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember memiliki sejarah panjang yang bermula dari pengakuan terhadap potensi geografis dan sejarah agrikultural wilayah Jember dan Besuki. Sejak zaman kolonial, Jember dikenal sebagai daerah pertanian yang subur, dengan banyaknya perkebunan kopi, kakao, tembakau, dan tebu yang menjadi pusat pertanian industrial di Indonesia. Cikal bakal pendidikan pertanian di Universitas Jember dimulai dengan pendirian Fakultas Pertanian pada tahun 1961 di bawah naungan Yayasan Tawang Alun. Pada tahun 1962, fakultas ini menjadi bagian dari Universitas Airlangga, dan pada tahun 1963 bergabung sebagai cabang Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Akhirnya, berdasarkan Keputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan No. 151 tahun 1964, Fakultas Pertanian resmi menjadi bagian dari Universitas Jember yang mandiri.

Pada tahun 2007, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi menetapkan restrukturisasi program studi pertanian melalui Surat Keputusan No. 163/DIKTI/KEP/2007. Melalui kebijakan ini, beberapa program studi seperti Budidaya Pertanian, Hama dan Penyakit Tanaman, serta Ilmu Tanah digabungkan menjadi satu Program Studi Agroteknologi. Penggabungan ini dilakukan untuk menciptakan kurikulum yang lebih terintegrasi, relevan dengan perkembangan teknologi, dan selaras dengan kebutuhan industri pertanian modern. Dengan pendekatan multidisiplin dan berbasis penelitian, Program Studi Agroteknologi Universitas Jember terus berkembang untuk mendukung pengembangan sistem pertanian industrial berkelanjutan. Prodi ini berkomitmen untuk mencetak lulusan yang unggul dan berdaya saing di tingkat nasional maupun internasional, serta berkontribusi aktif dalam pembangunan pertanian yang adaptif terhadap tantangan global, seperti perubahan iklim dan kebutuhan ketahanan pangan dunia.